Minggu, 26 Mei 2013

sistem reproduksi



Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewa yang sangat penting. Tanpakemampuan tersebut hewan akan punah.
                Reproduksi dapat terjadi secara vegetative atau generative.reproduksi secara generative adalah proses reproduksi yang terjadi melalui proses pembentukkan gamet sedangkan reproduksi vegetatative terjadi tanpa mellaui fase pembentukan gamet. Reproduksi generatife dapat juga disebut reproduksi seksual dan reproduksi vegetatife disebut juga reproduksi aseksual.
                Reproduksi aseksual dapat terjadi dengan cara pembelahan, fragmentasi, atau tunas. Proses pembelahan yang menhghasilkan sel anaan yang sama besar disebut pembelahan binner sedangkan kalau hasil atau sel anakanya tidak sama besar disebut fragmentasi (pembagian). Contoh pembelahan yang terjadi pada hydra dan fragmentasi pada Aurelia yang membentuk medusa. Gemasi atau tunas merupakan pembentukan indivdu baru yang biasanya dmaksudkan untuk menambah koloni.
                Reproduksi sexual dicirikan denganbersartunya gamet jantan dan gamet betina melalui proses fertilisasi. Akan tetapi terkadang proses tersebut tidak terjadi hal ini disebut parthenogenesis. Dalam peristiwa lainya, sperma mengaktivasi ovum untuk membelah tetapi tidak okut menyumbangkan material genetic. Peristiwa ini disebut ginogenesis. Dalam ginogenesis embrio hanya membawa kromosom induk betina. Kebalikan dari peristwa ini adalah androgenesis.
                Uraian diatas menjelaskan tentang proses reproduksi pada tingkat individu, kita masih dapat mempelajari proes reproduksi  pada tingkat yang lebih khusus lagi yatiu pada tingkat molekuler, contoh proses replikasi DNA yang mengawali pembelahan mitosis. Pembelahan tingkat molekul adalah proses reproduksi yang paling awal terjadi.



Spermatogenesis dan oogenesis
                Adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferous, didekat tubulus semini ferus trdapat spermatogonia, yang merupakan sel diploid pembentuk sperma, yang belum trdifernsiasi. Selama proses spermatogenesis , spermatogonia membelah membentuk spermatosit promer, spermatosit sekunder dan akhirnya membentuk spermatid. Spermatid akan mengalami proses difernensiasi dan pemasakan (maturasi) sehingga akhirnya terbentuk spermatid atau spermatozoon haploid. Diferensiasi spermatozoon berlangsung di dekat lumen tubulus, yaitu dalam sel sertoli. Jika telah masak, spermatozoon di lepaskan ke tubulus seminiferous
 
                Bentuk sperma pada berbagai hewan bervariasi, namun pada prinsinya dapat dibedakan kedalam 3 bagian yaitu : kepala, bagian tengah dan ekor. Pada kepala paling depan terdapat akrosoma, yang mengandung enzim untuk melisiskan telur. Kepala prma meniyimpan informasi /kode genetic, eher sperma banyak mengandung mitokondria sedangkan ekor berfungsi untuk pergerakan sperma.
                Proses pembentukan sperma dikendalikan oleh hormone. Sel setroli merupakan hormone yang berukuran besar yang berperan sangat penting, antara lain dalam memnyediakan makanan bagi calon sperma yang sedang berkemban dan menyingkirkan sperma yang mati. Kerja sel setroli dirangsan oleh FSH (follicle Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary bagian depan, dan pengeluaran FSH dirangsang oleh GnRh (gnadtropin releasing hormone), yaitu pelepas gonadotropin pada hipotalamus. Gonadotropin pada manusiamelipti FSH dan LH. Diduga FSH juga merangsang sel setroli untuk mengeluarkan za tertentu yang merangsang dmulainya spermiogenesis ( diferensiasi spermatid jadi sperma). Sel setroli juga dirangsang ole testosterone atau androgen untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi. Pelepasan testosterone dikendalikan oleh hormone pituitary anterior yaitu LH.
                Testis mamalia, burung , amphibian anura dan reptile memperlihatkan komponen tubulus seminiferous berbentuk tubular (pipa) sedangakn testis amfibhia urodela dan ikan tersusun atas lobus ataulobulus yang masing – masing mengandung kista selular. Kista adalah organ erisi cairan. Setiap kista berasal dari jaringan spermatognia.
                Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) yang erjadi dalam ovarium. Proses ini ditandai dengan adanya perubahan oogonium memnjadi oosit. Selama perkembanganoosit terjadi proses pembentukan kuning telur atau vitelus melalui vitelogenesis. Itelus yang disinesis akan ditimbun di ooplasma  sebagai cadangan makanan yang akan berkembang kelak .
                Pada akhir oogenesis,oosit mengalami pembelahan meiosis yang akan menghasilkan ovu haploid. Siklus pemasakan telur pad a kebanyakan mamalia disebut siklus estrus, sedangkan pada manusia disebut siklus menstrual.
                Pada hewan yang mengalami siklus etrus, selama satu siklushewan betina siap menerima hewan jantan untuk kawin, hanya dalam waktu yang singakat, yaitu pada masa ovulasi. Selain itu dinding saluran reproduksi tidak mengalami disintegrasi dan tidak luruh sehingga tidak ada pendarahan. Tahap siklus estrus yaitu : diestrus, proetrus, estrus dan msetrus.
                Pada hewan yang engalami siklus menstrual, setiap saat disepnjang siklus hwan betina siap mnerima hewan jantan untuk kawin, sekalipun ovum baru dilepaskan kira – kira pada pertengahan siklus. Dalam tubuh hewan betina, ovum mampu nertahan hidup dalam keadaan baik dan siap dibuahi hingga 72- 96 jam setelah ovulasi.
                Dibawah pengaruh LH, sisa folikel di ovarium diubah menjadi badan kuning/ carpus luteum.,  yang selama beberapa hari akan menghasilkan progesterone (hormone yanga dapat mempertahankan ketebalan endometrium dan perkebangan kelenjar susu. Apabila fertilisasi tidak terjadi dan pengeluaran progesterone  mulai berkurang maka kadar progesterone dalam darah akan menurun. Hal ini mengakibatkan endometrium meluruh dan mnstruasi pun terjadi.
                Pembuahan yaitu penyatuan antara sel gamet jantan dan betina yang nenghasilkan zigot. Kebuntingan (kehamilan/pregnasi) apabila ovum yang diovulasikan  dapat dibuahi oleh sperm, serta mengalami perkembangan lebih lanjut melalui tahap blastula, gastrula, dan seterusnya.
                 Pengeluaran individu baru dari tubuh indak disebut kelahiran (parturisi) proses tersebut diduga diawali dengan adanya relaksin. Senyawa kimi yang sikeluarkaa oleh plasenta. Relaksin sangat diperlukan untuk keluwsan jaringan daerah panggul. Dan pelebaran mulut Rahim. Pelebaran (dilatasi)nserviksmerupakan slah satu pemicu rfleks pengeluaran hormone oksitosindari hipotalamus, selanjutnya oksitosin akan merangsang ott Rahim untuk berkontraksi sehingga individu muda terdorong keluar.
                Individu yang sudah lahir tentunya butuh konsumsi makanan, makanan ini biasanya adalah berupa susu yang di keluarkan oleh induknya. Pembentukan air susu dikendalikan oleh hormone prolaktin dari pituitary bagian depan , yang pengeluaranya didoron oleh berbgai factor, antara lain isapan, pijatan pada putting susu, kontraksi otot polos disekitar sel kelenjar iar susu dan kntraksi otot lurik didaerah dada.
  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar